Minggu, 19 Mei 2013

Kontes Domba di Babakan Siliwangi

Kontes adu domba saat ini menjadi salah satu atraksi wisata di wilayah Priangan Timur khususnya Garut. Hampir setiap pekan, ratusan domba adu mengikuti adu kuat dalam kontes adu yang secara rutin digelar pegiat adu domba yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI).  
Bagi warga Bandung, kontes adu domba menjadi salah satu agenda rutin yang digelar di lapangan Babakan Siliwangi setiap minggu pertama awal bulan. Di tengah gonjang ganjing pembangunan kawasan babakan Siliwangi, kontes ini tetap menyedot perhatian kalangan peternak domba adu di kawasan Bandung hingga Garut yang kerap mengirimnkan perwakilannya.  Sedikitnya 500 ekor domba adu setiap kehadirannya akan dikontes adu kan dalam kelas-kelas yang telah dibuat.  
Domba adu yang berasal dari domba Garut ini merupakan hasil persilangan dari domba Merino dengan domba lokal Indonesia dari daerah Jawa Barat. Domba hasil persilangan ini memiliki keturunan yang sangat baik. Ukuran tubuh domba persilangan umumnya jauh labih besar daripada domba lokal. Selain itu harganya pun lebih tinggi. Dan yang paling khas adalah domba persilangan ini memiliki kemampuan bertarung yang baik. Keberadaan domba ini akhirnya melahirkan kontes adu domba di masyarakat Jawa Barat yang hingga kini budayanya masih dilestarikan.
Jika jaman dahulu pertarungan dilakukan hingga salah satu domba kalah, saat ini aturan adu domba cukup ketat. Dari setiap adu dibatasi hingga tidak ada domba yang cedera parah.  Salah satu contoh dari pembaruan peraturan tersebut dalam adu domba, seperti pembatasan maksimal sebanyak 25 pukulan bagi kelas A. Domba kelas A ini adalah domba dengan berat badan lebih dari 80 Kg. 
Saat ini domba adu atau domba Garut dengan kualitas yang baik bisa kita temui di beberapa tempat di Priangan Timur seperti Garut, Bayongbong, Cibuluh, Cikajang, Cilawu, Leles, Kadungora, Majalaya, Patrol, Sumedang, Tasikmalaya, hingga di Sukabumi, Cianjur, Bandung, dan Lembang.(doe)*